Alih-alih mengambil rute
Jeddah-Madinah-Mekkah, rombongan kami mengambil rute Jeddah-Mekkah-Madinah.
Konsekuensinya, miqat harus dilakukan saat di angkasa, mana kala pesawat kami
sedang melintasi salah satu titik miqat; Yalamlam.
Tidak ada masalah bagi jamaah
perempuan, karena mereka hanya perlu mengenakan pakaian yang menutup aurat.
Lain ceritanya dengan yang pria. Mengenakan kain ihram di ruang yang serba
terbatas di kabin pesawat tentu saja menjadi sebuah kehebohan tersendiri.
Apalagi, maskapai yang kami pakai adalah maskapai asing yang hampir semua krunya
tidak bisa bahasa Indonesia, dan tentunya beragama bukan Islam. Tapi atas
seijin Allah, acara mengenakan kain ihram berjalan dengan lancar, walaupun
diwarnai dengan teriakan-teriakan histeris pramugari yang melihat beberapa
jamaah tiba-tiba melepaskan pakaiannya di kabin pesawat.
Akhirnya, setelah kru
mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan melintasi daerah miqat, kami
segera bersiap-siap mengucapkan niat dan talbiyah. Alhamdulillah. Ibadah yang
sifatnya sunnah ini kini berubah hukumnya menjadi wajib diselesaikan hingga
tuntas.
Belakangan baru saya tahu
mengapa banyak travel yang memilih rute Jeddah-Madinah. Mengambil miqat di
darat jauh lebih mudah daripada di dalam tubuh burung besi yang sedang terbang
di ketinggian puluhan ribu kaki. Itu sebabnya, banyak rombongan yang memilih melanjutkan
perjalanan ke Madinah, mengunjungi Masjid Nabawi terlebih dahulu dan lantas
mengambil miqat di masjid Bir Ali sebelum melaksanakan umrah di kota Mekkah.
Tapi belakangan juga baru saya
sadar, memang sebaiknya kota Mekkah dikunjungi lebih dulu ketimbang Madinah.
Mengapa? Nanti akan saya kasih tahu alasannya. Yang jelas, kini kami telah niat
berihram, dan siap menjalani sebuah rangkaian ibadah yang hanya bisa dilakukan
di satu kota saja di dunia ini; Mekkah.
Bismillahirrahmanirrahim
Duhai Allah,
Kami datang memenuhi panggilanmu
Tiadalah sekutu untukmu
Segala puji dan kuasa untukmu - Opick
credit photo: Dhita Mawardhani
credit photo: Dhita Mawardhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.