Masjidil Haram bagaikan mall
24 jam. Bedanya orang datang ke sana untuk mencari ampunan, rahmat dan syafaat.
Di malam hari, tempat ini justru
ramai-ramainya. Waktu-waktu yang paling sepi adalah antara setelah shalat
Shubuh dan shalat Dhuhur. So, untuk areal masjid yang sedemikian besarnya,
terbayangkah bagaimana cara bersih-bersihnya jika tempat itu tidak pernah sepi
pengunjung?
Untuk pelataran luar, para
petugas akan membuat batas-batas area dengan menggunakan semacam tali police
line. Tiga atau empat petugas akan menggunakan tubuhnya sendiri sebagai tiang.
Sementara rekan-rekan yang lainnya akan membersihkan area yang telah dibatasi
itu dengan cairan berbau karbol.
Biasanya ini dilakukan saat
siang hari saat jarak antara shalat Shubuh dan Dhuhur agak panjang. Kenapa begitu?
Sebab pelataran Masjidil Haram akan disulap menjadi areal shalat saat menjelang
waktu shalat. Pembatas-pembatas akan dipasang sekitar satu jam menjelang waktu
adzan untuk memisahkan area shalat bagi perempuan, laki-laki dan untuk jalur
pejalan kaki. Sebuah karpet polimer berwarna kelabu akan dipasang sebagai
penunjuk bagi jamaah yang baru menginjak pelataran masjid agar mudah menemukan
arah pintu masuk.
Jika pelataran masjid sudah
hampir pasti tidak akan ditempati jamaah di luar waktu-waktu shalat, lain
halnya dengan di bagian dalam Masjid, terutama di lantai satu. Di tempat ini,
masih banyak ditemui jamaah yang sedang shalat Dhuha, berdzikir, mengaji atau
menunggu kerabatnya yang sedang thawaf atau sa’i. Golongan orang-orang yang
melepas lelah juga banyak, mulai yang sekedar menikmati air zam-zam dari
dispenser yang berlimpah ruah, duduk-duduk, berbaring sampai tidur lelap.
Luasnya area masjid mungkin
menyebabkan acara bersih-bersih masjid tidak akan selesai di waktu Dhuha. Itu
sebabnya, saat kami sedang duduk manis di shaf masing-masing menunggu waktu
adzan, 2-3 orang petugas akan menyuruh kami berdiri (tapi tidak boleh
jauh-jauh, agar shafnya tidak ditempati orang lain), sehingga mereka bisa
membersihkan karpet dengan vacuum cleaner sementara kami berdiri.
Mengenai sampah di masjid,
tidak perlu khawatir. Petugas kebersihan akan secara periodik berlalu lalang di
antara baris-baris shaf sambil membawa sebuah kresek besar. Dia bertugas
mengumpulkan sampah-sampah yang diproduksi oleh para jamaah, berupa gelas
plastik, bungkus makanan, tissue, biji kurma dan lain-lain.
Jangan heran mengapa
sampah-sampah ini ada. Kebanyakan jamaah (termasuk saya), lebih suka tinggal di
Masjid di antara beberapa waktu shalat, misalnya antara shalat Maghrib-Isya,
antara shalat Lail-Shubuh. Nah, di antara waktu-waktu tersebut, tak jarang
jamaah akan membongkar bekal makanan kecilnya dan menikmatinya di tempat
shalat. Apalagi mereka yang membawa anak kecil, biasanya jika sekedar permen
saja pasti ada.
Kalaupun tidak demikian, di
antara waktu-waktu tersebut, biasanya ada di antara jamaah yang membagi-bagikan
makanan; kurma, buah-buahan atau kue. Jika sudah demikian, maka sudah
dipastikan yang namanya sampah pastilah akan ada.
Agar tidak mengganggu
kekhusyukan beribadah dan kebersihan masjid, maka petugas-petugas kebersihan
akan berkeliling di antara jamaah sambil membawa tas plastik. Jamaah yang
kebetulan dilewati akan langsung otomatis memungut sampah-sampah di dekatnya dan
memasukkannya ke dalam kantong tersebut.
Demikian juga di area
tahallul. Sebuah tempat sampah besar memang sudah disediakan. Namun seorang
petugas kebersihan juga sudah stand-by dengan sapu dan “cikrak” untuk menampung
bekas potongan rambut para jamaah yang menutup ritual umrah atau hajinya.
Di tempat di mana deretan
dispenser air zam-zam diletakkan juga demikian. Petugas kebersihan akan
senantiasa waspada untuk menjaga agar area pengambilan air zam-zam selalu
bersih dan kering.
Hasilnya memang patut diacungi
jempol. Masjidil Haram, yang dikunjungi jutaan manusia tiap harinya, adalah
tempat yang bersih. Nyaris tidak ada sampah berceceran. Karpet alas shalat pun
tidak berbau apak. Lantai masjid pun tidak becek, walaupun hampir di mana-mana
terdapat dispenser air zam-zam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.