Mekkah, kota suci yang
dirindukan oleh milyaran umat manusia, ternyata juga menjadi rumah bagi ratusan
bahkan mungkin ribuan burung dara. Tidak jelas siapa pemilik burung-burung dara
itu. Yang jelas, keberadaan mereka seolah pasukan penyambut tamu-tamu Allah
yang baru saja menginjakkan kakinya di kota tempat Rasulullah menghabiskan masa
kecil dan masa remajanya ini.
Mulai dari kami turun dari bis
hingga pelataran Masjidil Haram, setidaknya ada 2 titik berkumpulnya
burung-burung dara ini. Tak heran, sebab di situ ada biji-biji jagung yang
menjadi santapan sang burung, terserak di atas aspal. Tampak pula beberapa
orang menjajakan biji jagung dalam plastik yang diperuntukkan bagi para
peziarah yang ingin merasakan bagaimana asyiknya memberi makan burung-burung
dara.
Jika jalanan sedang sepi,
burung-burung ini akan mendarat di tempat di mana biji-biji gandum banyak
berserakan. Bagi mereka, aspal jalanan bagaikan restoran mewah yang menyajikan
makanan nan lezat. Namun ketika tempat “nongkrong” burung-burung ini dilewati
arus pejalan kaki yang hendak beribadah di Masjidil Haram, mereka sontak akan
beterbangan menghiasi langit kota suci yang jarang tertutup awan mendung.
Ribuan burung dara dan
peziarah yang berjalan kaki dari berbagai penjuru menuju sebuah masjid suci
adalah pemandangan khas kota Mekkah yang tak akan pernah terlupakan.
Duhai
Allah,
Gelombang
debar di dada tak kunjung reda
Manakala
raga ini kian merapat dengan Mekkah
Dalam
hati ini masih tersimpan tak percaya
Akhirnya
hambaMu tiba di sini juga
Menghirup
udara dan memandang langit sebuah kota
Tempat
kelahiran sang Baginda tercinta
Terpana
hamba akan langitMu yang berhiaskan burung dara
Subhanallah,
inilah sambutanMu terhadap kami
Para
peziarah yang merindukanMu dan RasulMu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.