Sabtu, 21 Mei 2011

Agar Bisa Cuti Hamil Dengan Tenang

Cuti hamil (maternity leave) umumnya berlangsung selama 2-3 bulan, namun tak jarang lo ada beberapa wanita yang masih harus menyelesaikan urusan kantor walaupun sedang masa cuti panjang. Alasannya tentu saja karena tuntutan profesionalisme dan loyalitas (pengalaman pribadi). Mungkin tidak terlalu masalah jika hanya perlu menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya sangat urgent dan tidak makan waktu terlalu banyak (misalnya menghadapi auditor dari lembaga independen), tapi jika setiap hari saat cuti hamil kita masih saja dihubungi kantor untuk urusan ini itu, berarti ada yang kurang kita persiapkan sebelum memasuki masa cuti.

Agar cuti hamil bisa dinikmati semaksimal mungkin, berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan:
1. Informasikan ke Atasan
Beritahukan atasan Anda begitu Anda dinyatakan positif hamil. Gunanya agar beliau juga turut memikirkan antisipasi dan menyiapkan strategi jika Anda meninggalkan posisi di tim selama 3 bulan. Mungkin saja ada beberapa jenis pekerjaan yang harus dilimpahkan pada atasan berkaitan dengan masalah wewenang, sehingga tidak bisa digantikan oleh bawahan Anda.

2. Delegasikan tugas dan tanggung jawab
Rekan kerja Anda sudah pasti harus menggantikan pekerjaan Anda selama masa cuti hamil. Untuk itu Anda juga harus memikirkan sejak awal masalah pendelegasian tugas dan tanggung jawab pada rekan atau bawahan Anda.

3. Buat checklist atau note sedetil mungkin
Checklist ini akan memudahkan rekan kerja Anda mengingat detil-detil pekerjaan yang bisa terlupakan jika hanya mengandalkan dokumen Instruksi Kerja atau Prosedur Kerja Standard. Letakkan checklist ini di tempat yang mudah terlihat dengan tampilan yang eye-catching.

4. Lakukan alih pengetahuan atau training sedini mungkin
Jika pekerjaan Anda bersifat teknis, lakukan training atau alih pengetahuan. Pastikan rekan kerja Anda sanggup mengerjakan pekerjaan Anda dengan baik sebelum Anda tinggalkan. Anda tentunya tidak ingin diganggu hanya untuk ditanya bagaimana cara menjalankan mesin ini atau bagaimana membuat dokumen itu itu kan?

5. Percaya Pada kekuatan tim
Mempercayai kekuatan tim akan membuat Anda menjalani cuti hamil dengan tenang.

6. Keep updated
Jangan menghindar jika ada telefon dari kantor. Dengan tidak menjawan telefon malah akan membuat Anda penasaran dan kepikiran apa yang sedang terjadi di kantor. Memang Anda sedang menikmati cuti, tapi bukan berarti Anda betul-betul menghilang dari peredaran kan? Mengetahui kabar-kabar terkini di perusahaan Anda akan membuat Anda lebih siap menghadapi akhir masa cuti melahirkan, minimal Anda tidak “blank” jika harus bekerja kembali.

Cuti hamil memang hak setiap karyawan wanita dan bayi yang ia lahirkan. Oleh karenanya persiapkan dari sejak awal untuk meminimalkan “gangguan” dari kantor selama masa cuti. Walau begitu, tetap in touch dengan kantor pun perlu juga, minimal agar kita tetap update isu-isu terkini.

Selamat menikmati masa cuti hamil dan melahirkan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, hanya nisankah yang akan kita tinggalkan? (Papa/H. Slamet Sulaiman)