Kamis, 02 Juni 2011

Menjadi Pembicara yang Baik

Bermodalkan penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan tidak cukup untuk membuat Anda menjadi seorang pembicara yang baik. Materi yang akan Anda bawakan akan mampu diterima dan diserap secara optimal jika Anda adalah seorang pembicara yang atraktif dan tidak membuat audience mengantuk. Di sinilah tantangannya, apalagi jika Anda menjadi pembicara dalam waktu yang lama. Walau materi Anda bagus tapi jika Anda tidak bisa membawakannya dengan baik, maka sudah bisa dipastikan Anda akan melihat peserta Anda satu per satu tertidur dan ilmu Anda tidak bisa tersampaikan.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjadi keynote speaker yang jempolan:
1. Ice breaking
Ice breaking sangat penting untuk mendapatkan kesan pertama yang baik di hadapan audience. Ice breaking hukumnya wajib, alokasikan waktu untuk ice breaking paling tidak 5 menit karena di sinilah saat yang menentukan atensi yang akan Anda dapatkan di menit-menit selanjutnya. Jadi tidak cukup hanya dengan salam atau menyapa audience dengan kalimat: “Assalammualaikum, salam sejahtera untuk kita semua, selamat pagi, hari ini saya akan membawakan materi bertema bla bla bla....”.
Cara paling gampang untuk ice breaking adalah perkenalan diri. Walaupun moderator atau MC sudah membacakan profil Anda, audience akan tertarik jika Anda memperkenalkan diri lagi, membagi profil Anda lebih detail sehingga audience akan percaya bahwa Anda orang yang benar-benar kompeten untuk membawakan materi.
Metode lain adalah dengan cara sebaliknya, yakni meminta peserta memperkenalkan diri atau menanyakan harapan-harapan mereka mengikuti seminar atau training Anda (tentunya tidak perlu semua peserta karena waktu Anda justru akan tersita di ice breaking).
Saya malah pernah menjadi peserta sebuah seminar motivasi (keynote speakernya adalah Gobind Vashdev). Saya sempat melihat jam dan beliau menggunakan waktu hingga 10 menit untuk ice breaking, mulai dari perkenalan diri hingga mengajak senam.

2. Intonasi dan volume suara yang pas
Jangan berbicara dengan intonasi yang terlalu datar karena akan menyebabkan kebosanan. Demikian juga jaga volume suara Anda pada setelan yang sesuai. Anda harus memastikan bahwa suara Anda terdengar cukup keras hingga di barisan belakang.

3. Tidak “teks book” pada slide dan bukan slide yang “teks book”.
Ingat, slide power point hanya berfungsi Anda membantu mengingat point-point materi yang akan disampaikan dan membantu audience memperoleh gambaran visual dari hal yang Anda bicarakan. Jadi jangan menjadi pembicara yang hanya bisa membaca slide presentasi.
Demikian juga dalam hal pembuatan slide, jangan membuat slide yang seperti teks book, yakni hanya copy paste dari makalah atau karya tulis Anda. Slide dengan terlalu banyak tulisan (apalagi jika tulisannya kecil-kecil) hanya akan membuat audience bingung. Lebih baik, bagikan “reading material” dalam bentuk makalah atau buku kepada audience dan buat slide presentasi yang lebih ringkas.
Silahkan lihat perbedaan di antara kedua slide berikut. Keduanya memiliki content yang sama. Jika Anda menjadi peserta seminar atau training, manakah yang lebih menarik untuk dilihat menurut Anda?





4. Sisipkan humor dengan porsi yang pas
Tanpa humor, materi Anda pasti akan membosankan. Tetapi terlalu banyak humor juga akan membuat presentasi Anda terkesan main-main dan tidak serius. Menyisipkan humor di waktu-waktu kritis bisa mencegah peserta Anda tertidur. Misalnya saat-saat menjelang istirahat atau setelah makan siang di mana peserta biasanya mulai turun konsentrasinya.

5. Siapkan slide yang atraktif
Slide yang berwarna-warni, disertai foto, gambar dan animasi akan lebih menarik ketimbang slide yang terlalu monoton.
Sebagai catatan, jika menggunakan animasi, gunakan seperlunya saja. Jangan menggunakan animasi huruf berputar, melayang atau spiral yang terlalu berlebihan karena hanya akan membuat audience semakin pusing.

6. Hindari monolog
Jangan bermonolog. Buatlah diskusi 2 arah. Sesekali, lemparkan pertanyaan ke audience dan biarkan mereka menjawab untuk selanjutnya Anda bahas.

Menjadi pembicara butuh jam terbang. Banyak-banyaklah berlatih untuk mengasah kemampuan Anda menjadi keynote speaker yang layak diingat....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, hanya nisankah yang akan kita tinggalkan? (Papa/H. Slamet Sulaiman)