Rabu, 26 Juni 2013

Copet dan Dompet


Jamal melompat turun dari bis kota berbarengan dengan puluhan penumpang lain. Hatinya langsung dilingkupi amarah saat meraba saku celananya.
“Sial, kecopetan!”. Jamal menoleh kiri kanan dan mendapati seorang laki-laki tengah membuka dompet berwarna coklat dengan ornamen rantai. “Itu dia!”.
“Copet!! Copet!!”, Jamal berteriak sambil menuding-nuding lelaki itu.
Terkejut lelaki itu melihat banyak orang tiba-tiba mengejarnya. Spontan dia berbalik dan lari. Tapi dia kurang cepat. Lelaki itu merasa lengan bajunya ditarik dan badannya terbanting ke atas aspal.
“Bag! Bug! Bag! Bug!”, lelaki itu menerima pukulan dan tendangan di sekujur tubuhnya, berkali-kali. Teriakan kesakitannya tenggelam oleh amuk massa.
Lelaki itu meringkuk menahan sakit dan sudah hampir tak sadarkan diri tatkala samar-samar ia melihat Jamal, lelaki yang fotonya ada dalam dompet coklat yang tadi dipegangnya.
“Dompetnya...Mas...tadi jatuh...di sana...”, bisiknya, sebelum kesadarannya benar-benar hilang.

-selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, hanya nisankah yang akan kita tinggalkan? (Papa/H. Slamet Sulaiman)