Burung
alap-alap tak pernah berharap
Untuk
menjadi penghuni samudra
Menyelam
ke dalam laut biru
Menyapa
kerang dan udang satu-satu
Karna
dalam ilusinya yang indah hanyalah langit
Tempat
ia menanti mentari tenggelam dan terbit
Air
di danau tak pernah berhasrat
Untuk
menjadi pepohonan di darat
Tempat
bersemi kuncup-kuncup bunga
Dan
disambangi serangga aneka rupa
Karna
dalam ilusinya yang indah hanyalah telaga
Yang
memantulkan busur pelangi dan alam raya
Biarkan
aku menjadi alap-alap dan air telaga
Yang
tak peduli gelora samudra dan seisinya
Juga
tak acuh akan dedaunan yang berubah warna
Karna
dalam ilusiku yang indah hanyalah kamu
Yang
bersedia menerimaku tanpa ragu
Sementara yang lain
hanyalah indah yang semu
ditulis untuk lelakiku
Catatan: Puisi ini adalah benang merah untuk cerita pendek "Pintu Besi", yang sekarang sedang menunggu untuk terbit dalam buku antalagi Cerita Puisi bersama @lembarpuisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.