Senin, 03 Desember 2012

Kampoeng Kidz; Kampoeng Optimism, Kampoeng Spirit


(Read this article on English version)

Saya bersyukur pernah datang ke Kampoeng Kidz. Saya bersyukur pernah menjadi bagian dari semangat dan optimisme di Kampoeng Kidz, walaupun hanya selama 22 jam.

22 Jam di Kampoeng Kidz
Bukan kali pertama saya mendengar kata Kampoeng Kidz saat seorang sahabat menceritakan kunjungannya ke sana. Beberapa kali kata Kampoeng Kidz sempat terdengar di Radio Suara Surabaya saat foundernya (Julianto Eka Putra) mengisi Titik Nol. Akhirnya, karena mengharapkan liburan yang berbeda, kami memutuskan untuk membawa anak-anak ke Kampoeng Kidz di kota Batu, tepatnya di Jalan Pandan Rejo 1, Bumiaji, Batu.
Tidak ada papan petunjuk di jalan yang menuju ke sana. Beberapa kali saya menelfon Mas Wayan (marketingnya Kampoeng Kidz) untuk menunjukkan arah agar tidak kebablasan.
Tidak ada yang menyolok dari Kampoeng Kidz saat kami tiba di gerbang pintu masuknya. Malah suami sempat kebingungan karena yang dia lihat malah tulisan SMA Selamat Pagi Indonesia. Memang, dari luar kelihatan ada beberapa gedung berwarna kuning setinggi 4-5 lantai. Belakangan baru saya tahu bahwa itu adalah gedung sekolah dan asrama adik-adik siswa SMA Selamat Pagi Indonesia. Merekalah orang-orang yang berada di balik pengelolaan Kampoeng Kidz.
Gedung Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia

Begitu menemukan kantor customer service, kami mendapatkan penjelasan program apa saja yang dipunyai Kampoeng Kidz. Kampoeng Kidz sejatinya adalah tempat edukasi untuk anak-anak (experiental learning). Program edukasinya pun beragam; mulai dari peternakan (merpati, unggas, kelinci dan kambing), perikanan, kitchen garden (tomat, terong, cabai, jagung), art gallery (mewarnai gypsum, stiker pasir, mewarnai layang-layang, origami), konstruksi (puzzle 3D), pertambangan, restaurant, dan mungkin masih ada lagi yang belum saya sebutkan.
Mengenal Unggas (Salah Satu Program Edukasi Kampoeng Kidz)


Belajar di Art Gallery ditemani Mbak Fajar (Guide Kampoeng Kidz)

Yang jelas, untuk tiap-tiap program, biayanya rata-rata 10 ribu/anak. Mereka juga menyediakan satu paket yang bisa dipakai untuk semua program dengan harga 150 ribu/anak. Lepas dari customer service, seorang guide (yang masih imut-imut karena masih kelas 1 SMA) ditugaskan untuk menemani Jasmine (6 tahun, anak pertama kami) belajar dan mengantar kami berkeliling kompleks Kampoeng Kidz^-^
Gazebo-gazebo Tempat Tetirah

Lapangan Olah Raga merangkap Panggung Terbuka

Danau Buatan (Salah Satu Lokasi Outbound)

Kompleks Kampoeng Kidz dan Asrama Siswa SMA SPI

Karena hari itu kami datang sudah menjelang sore, dan masih banyak yang belum kami lihat, kami memutuskan untuk menginap di sana. Kebetulan masih ada tempat kosong di LCA (learning Centre Accomodation). Kami menempati kamar yang lumayan besar, karena sebenarnya kapasitas kamar itu adalah untuk 8 orang dewasa, sedangkan kami hanya ber-2 dewasa dan 2 anak-anak. Kami beruntung mendapatkan kamar yang menghadap gunung dan kebun sayur serta lapangan kecil di mana ada beberapa ekor kuda yang asyik merumput. Kami melewatkan malam yang tidak biasa, kami tidur dengan diiringi suara hujan plus orkestra kodok dan serangga malam.
Salah Satu LCA (Learning Centre Accomodation)

Malam pun lewat dan pagi menjelang. Minggu pagi, di Surabaya biasanya ini kesempatan untuk bangun lebih siang. Ah, tapi rasanya kok sayang melewatkan panorama dan hawa pagi kota Batu. Akhirnya saya pun keluar kamar untuk melihat-lihat. Ternyata, adik-adik SMA Selamat Pagi Indonesia sudah tampak  kesibukannya. Saya berpapasan dengan serombongan adik-adik yang akan ke gereja. Sementara yang lain, tampak sibuk bekerja bakti. Ada yang menyiapkan makanan untuk sarapan, membersihkan gazebo-gazebo, menyapu taman, bahkan berbelanja. 
Pagi itu baru saya sadar, bahwa kolam tempat Jasmine main tangkap ikan kemarin sore ternyata berbentuk pulau-pulau Nusantara. Itu pun karena saya sempatkan untuk naik di menara starting point flying fox.
Kolam Tempat Menangkap Ikan

Begitu anak-anak bangun, kami langsung berjalan-jalan di sepanjang pematang kebun sayur yang terletak persis di sebelah kompleks Kampoeng Kidz. Kami melihat sungai berair jernih yang belakangan baru kami tahu, bahwa sungai itu dipakai untuk track arung jeram.
View dari Kamar LCA


Pagi Hari di Pematang Kebun

Kami menghabiskan sepanjang pagi hingga siang di Kampoeng Kidz. Melihat adik-adik SMA berolah raga di lapangan, senam pagi, kemudian bersiap-siap menyambut tamu dari Astra Credit Company yang sedang ber-family gathering, melihat tarian penyambutan tamu dan juga melihat semacam “operet”. Operet ini sebenarnya adalah pembuka acara outbound untuk anak-anak. Dengan kreatifnya, Kampoeng Kidz mengemas acara outbound menjadi acara petualangan menyelamatkan sang putri yang diculik naga.
Tarian India (Penanda Dibukanya Aktivitas Kampoeng Kidz Hari itu)
Persiapan Adventure's Outbound

Kampoeng Kidz, Kampoeng Smile
Benar-benar liburan yang tidak biasa. Dari banyak tempat wisata yang pernah kami kunjungi, Kampoeng Kidz adalah salah satu tempat yang meninggalkan kesan kuat. Di sini kami mendapatkan semuanya. Kami, orang tua, mendapatkan pemandangan dan hawa sejuk khas Batu (yang bisa membantu menghilangkan kepenatan), sedang anak-anak bisa bermain sekaligus belajar.
Ada satu hal yang membuat kami betah di Kampoeng Kidz. Saking betahnya, Jasmine sampai melupakan keinginannya untuk berenang (padahal selama di perjalanan, dia sudah merengek-rengek ingin cepat sampai kolam renang). Saking betahnya, kami sampai membatalkan acara ke tempat wisata lain di Batu dan menghabiskan akhir minggu hanya di Kampoeng Kidz. Hal yang membuat betah itu adalah; hospitality.
Tidak ada satu pun crew Kampoeng Kidz yang berpapasan dengan kami memasang muka masam atau judes. Semua siswa SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) sangat ramah dan full senyum.
Oya, saya lupa menceritakan siapa sih sebenarnya adik-adik SMA SPI ini?
Mereka adalah anak-anak muda luar biasa yang datang dari berbagai penjuru Nusantara. SMA SPI yang berdiri tahun 2007 berkonsep boarding school, jadi mereka tinggal di asrama yang lokasinya berdekatan dengan gedung sekolah. SMA SPI sendiri adalah sekolah gratis yang merupakan perwujudan dari mimpi seorang Julianto Eka Putra, arek Suroboyo yang sudah menjadi pengusaha sukses di usia kurang dari 40 tahun. Di SMA SPI, para siswa mendapatkan pembelajaran life skill untuk menjadi pengusaha handal dan mandiri. Pembimbingnya adalah para praktisi yang mendukung berdirinya sekolah gratis ini. Saat ini ada 102 siswa yang sedang belajar di SMA SPI. Mereka berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku, Papua, Batam, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Jumlah lulusannya saat ini berjumlah 78 orang dan 28 di antaranya masih tinggal di Bumiaji, Batu mengelola Kampoeng Kidz.
Kampoeng Kidz sendiri sebenarnya merupakan laboratorium enterpreneur yang diperuntukkan bagi adik-adik SPI belajar banyak hal secara langsung, semisal menjadi customer service, sales, marketing, accounting, menjadi EO, mengelola kantin dan leadership.


Sejenak menjadi bagian dari Kampoeng Kidz dan SMA Selamat Pagi Indonesia membuat saya merasa kembali muda. Mungkin karena tertular oleh semangat dan gairah adik-adik SMA ini. Melihat mereka, entah mengapa saya jadi lebih optimis menghadapi masa depan^-^.
Masih banyak sebenarnya yang ingin diceritakan tentang Kampoeng Kidz, tapi lagi-lagi (seperti saat saya menceritakan Kaliandra), saya tidak ingin menceritakan semuanya. Biarlah Anda sendiri yang membuktikan bagaimana Kampoeng Kidz menawarkan nuansa baru untuk liburan akhir pekan bersama keluarga.
Jika membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai program dan akomodasi di Kampoeng Kidz, silahkan kunjungi websitenya; www.kampoengkidz.com.

Sekses selalu untuk adik-adik SMA Selamat Pagi Indonesia dan Kampoeng Kidz ^-^

Semoga tulisan ini bermanfaat, Happy Weekend.

Foto: hasil jepretan sendiri yang terpaksa pakai hape karena lupa ngga bawa kamera :( 

Catatan perjalanan saya yang lain;
1. Negeri Dongeng di Sungai Pekalen
2. Kaliandra, Kecantikan Tersembunyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, hanya nisankah yang akan kita tinggalkan? (Papa/H. Slamet Sulaiman)