Kamu
melirik arloji untuk yang ke sekian kali dalam tiga jam terakhir. Selama kurun
waktu itu pula kamu sudah duduk di sini dengan hanya ditemani beberapa cangkir teh
melati. Tadinya kamu datang ke tempat ini sambil membawa sebongkah rindu yang
melesak dalam relung jiwamu. Aku tahu
kamu kangen padaku yang seharusnya sudah menemuimu tiga jam yang lalu.
Kulihat
kamu mendesah pertanda kamu menyerah. Dengan gontai kamu bangkit berdiri dan
berjalan sendiri menembus malam yang kelam. Aku tak kuasa menahan jatuhnya air
mata melihatmu meninggalkan tempat ini tanpa pernah menyadari satu hal.
Sedari
tadi aku pun ada di sini, begitu dekat denganmu hingga aku bisa mencium aroma
colognemu. Aku bahkan sudah ada di sini lebih dari tiga jam yang lalu, tepat
setelah sebuah mobil menghantam ragaku. Raga yang berjalan terburu-buru karena
jiwaku begitu ingin segera menemuimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.