Pernahkah Anda mengalaminya? Saya pernah, dua
kali malah. Dan dua-duanya berakhir di meja kuretase. Saya pernah bertanya apa
yang dimaksud dengan blighted ovum? Mungkin karena menganggap saya orang awam,
dokter hanya mengatakan bahwa blighted ovum itu bisa diibaratkan bakal benih
yang kopong.
Sebenarnya apakah blighted ovum itu? Berikut ini
penjelasan yang saya baca dari American Pregnancy Association.
Seorang wanita dikatakan mengalami blighted ovum
apabila sel telur yang telah dibuahi telah menempelkan dirinya pada dinding
rahim, namun tidak bisa berkembang menjadi embrio. Kantung kehamilan memang
terlihat berkembang, namun embrionya tidak.
Blighted Ovum yang terdeteksi melalui USG. Tampak kantung kehamilan tapi tidak tampak ada embrio yang berkembang |
Wanita yang mengalami blighted ovum biasanya
tetap mengalami gejala awal kehamilan, seperti telat mens maupun tes kehamilan
yang positif. Di awal, plasenta pun masih bisa terus berkembang (walaupun tidak
diikuti perkembangan embrio) dan hormon hCG pun masih terus meningkat. Inilah
yang menyebabkan banyak wanita mengira kehamilan mereka baik-baik saja walaupun
sebenarnya sedang mengalami blighted ovum. Blighted ovum biasanya diketahui
saat dilakukan USG yang menunjukkan kondisi kantung kehamilan yang kosong.
Gejala-gejala seperti kram ringan di perut atau pendarahan ringan juga bisa
saja terjadi.
Salah satu penyebab blighted ovum adalah kualitas
sel telur atau sperma yang buruk. Bisa juga karena proses pembelahan sel yang
tidak normal.
Lima puluh persen (50%) kasus keguguran di
trimester pertama adalah disebabkan karena blighted ovum. Kabar buruknya
adalah, belum ada tindakan yang bisa mencegah terjadinya blighted ovum. Namun
jika terjadi keguguran berulang akibat blighted ovum, maka pasangan suami istri
bisa saja melakukan tes-tes genetika jika dirasa perlu.
Kabar baiknya adalah, pasangan suami istri tidak
perlu melakukan pencegahan kehamilan yang terlalu lama setelah mengalami
keguguran. Kebanyakan dokter akan menyarankan pasangan suami istri untuk
menunda setidaknya 1-3 kali siklus menstruasi sebelum memutuskan untuk
membiarkan pembuahan terjadi.
Masih menurut American Pregnancy Association;
sangat jarang memang seorang wanita bisa mengalami blighted ovum hingga
beberapa kali. Kalaupun sampai harus mengalami, biasanya hanya terjadi sekali. Tapi
saya bisa sampai dua kali, hehehe...Yang pertama di usia kehamilan 6 minggu dan
yang kedua di usia 8 minggu.
Bagi yang sekarang sedang mengalami kehilangan
karena blighted ovum, tidak usah resah. Sebab banyak kok kasus-kasus keguguran
karena blighted ovum yang berujung pada kehamilan lagi.
Saya juga mengalami BO sebanyak 2kali berturut-turut...
BalasHapus