Note: "The Real Idol" memang ditulis dalam rangka mengikuti lomba Teenligi 2014, namun sejatinya ide tulisan ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu saat membaca buku Uswatun Hasanah karya Haddad Alwi.
Walau pada akhirnya dinyatakan tidak menang, saya tetap senang karena bisa menyelesaikan proyek pribadi tentang manusia paling istimewa sepanjang sejarah; Rasulullah Muhammad SAW.
Nah, karena sudah terlanjur ditulis, sayang rasanya jika hanya mengendap di laptop. So, saya akan mempostingnya di blog ini secara bertahap. Siapa tahu, akan ada satu atau dua atau berapa pun pembaca yang bisa memetik manfaat. Aminn....
Keseluruhan tulisan ini nantinya akan berada dalam satu label/kategori (The Real Idol). Tak jadi masalah jika membacanya secara acak atau berurutan. Silahkan lihat Daftar Isi untuk melihat keseluruhan bagian "The Real Idol" untuk memilih bagian-bagian yang lebih menarik untuk dibaca.
Selamat membaca dan selamat jatuh cinta pada manusia teristimewa, kekasih Allah, Muhammad bin Abdullah :)
Walau pada akhirnya dinyatakan tidak menang, saya tetap senang karena bisa menyelesaikan proyek pribadi tentang manusia paling istimewa sepanjang sejarah; Rasulullah Muhammad SAW.
Nah, karena sudah terlanjur ditulis, sayang rasanya jika hanya mengendap di laptop. So, saya akan mempostingnya di blog ini secara bertahap. Siapa tahu, akan ada satu atau dua atau berapa pun pembaca yang bisa memetik manfaat. Aminn....
Keseluruhan tulisan ini nantinya akan berada dalam satu label/kategori (The Real Idol). Tak jadi masalah jika membacanya secara acak atau berurutan. Silahkan lihat Daftar Isi untuk melihat keseluruhan bagian "The Real Idol" untuk memilih bagian-bagian yang lebih menarik untuk dibaca.
Selamat membaca dan selamat jatuh cinta pada manusia teristimewa, kekasih Allah, Muhammad bin Abdullah :)
---
Tetap Tabah Sepeninggal Abu Thalib
Pada
kenyataannya, kaum Musyrikin memang enggan mengganggu Rasulullah selama
pamandanya masih hidup sebab mereka segan pada Abu Thalib. Namun setelah Abu
Thalib meninggal di tahun yang sama dengan meninggalnya Khadijah, mereka mulai
berani mengganggu bahkan menyakiti Nabi dan orang-orang Muslim Mekkah.
Kebencian
kaum Musyrikin Mekkah sedikit demi sedikit mulai tampak. Mereka mulai berani
mencaci dan menghina Nabi. Mereka mengatai Nabi sebagai tukang sihir, orang
gila, tukang syair dan sebagainya. Namun Nabi tidak pernah sekalipun membalas
kata-kata kasar mereka dengan kata-kata yang kasar pula. Sebaliknya beliau
lebih banyak diam dan bersabar.
Suatu
ketika, mereka bahkan pernah menyakiti Nabi secara fisik ketika Nabi sedang
berthawaf di Baitullah. Orang-orang Kafir itu menarik tali selendang yang
dikenakan Nabi hingga beliau tercekik. Perbuatan itu diketahui oleh Abu Bakar
yang sontak langsung membela Rasulullah.
“Pantaskah
kamu bunuh seorang yang mengatakan bahwa Tuhanku adalah Allah?”, tanya Abu
Bakar pada orang-orang yang kejam tersebut. Peringatan Abu Bakar tersebut
memang membuat mereka berhenti menyakiti Rasulullah, namun sebagai gantinya
mereka kemudian menyakiti Abu Bakar dengan memukul kepalanya dan menarik
janggutnya.
Dalam
suatu riwayat dikisahkan ketika Rasulullah sedang bersujud di dekat Ka’bah
tiba-tiba salah satu kaum Kafir Quraisy mendatangi Nabi dengan membawa kotoran
binatang. Ia menumpahkan kotoran tersebut di punggung beliau manakala
Rasulullah sedang bersujud. Tebak apa yang dilakukan Nabi ketika mendapat
perlakukan seperti itu? Apakah Nabi langsung bangkit dan marah-marah? Ternyata
tidak. Rasulullah terus bersujud hingga datang putri beliau membersihkan
kotoran tersebut dari punggungnya.
Kediaman
beliau menghadapi perlakuan keji orang-orang Kafir bukanlah karena beliau lemah
dan tidak punya nyali membela diri. Sebaliknya, beliau justru adalah orang yang
gagah dan bukan tipe lelaki yang lembek serta penakut. Beliau senantiasa
menjaga kesabaran di dalam dadanya untuk menunjukkan bahwa agama yang dibawanya
bukanlah agama yang membawa keonaran. Agama Islam adalah agama yang damai yang
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak membalas hinaan dengan cacian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.