Walau pada akhirnya dinyatakan tidak menang, saya tetap senang karena bisa menyelesaikan proyek pribadi tentang manusia paling istimewa sepanjang sejarah; Rasulullah Muhammad SAW.
Nah, karena sudah terlanjur ditulis, sayang rasanya jika hanya mengendap di laptop. So, saya akan mempostingnya di blog ini secara bertahap. Siapa tahu, akan ada satu atau dua atau berapa pun pembaca yang bisa memetik manfaat. Aminn....
Keseluruhan tulisan ini nantinya akan berada dalam satu label/kategori (The Real Idol). Tak jadi masalah jika membacanya secara acak atau berurutan. Silahkan lihat Daftar Isi untuk melihat keseluruhan bagian "The Real Idol" untuk memilih bagian-bagian yang lebih menarik untuk dibaca.
Selamat membaca dan selamat jatuh cinta pada manusia teristimewa, kekasih Allah, Muhammad bin Abdullah :)
---
Nabi Muhammad di Mata Non Muslim
Nama
Muhammad dan takdirnya sebagai Nabi terakhir memang tertulis dalam kitab-kitab
terdahulu, namun tak semua manusia mau mengakui bahwa beliau adalah utusan
Allah. Pun demikian, beberapa penulis non Muslim, yang tidak pernah mengucapkan
kalimat syahadat, tetap mengakui bahwa beliau adalah manusia yang istimewa.
Ya
memang sih, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak imej Nabi Muhammad
dengan menyebarkan firnah yang menyudutkan nama beliau. Beliau digambarkan
sebagai seorang Arab yang memegang senapan bak seorang teroris, digambarkan
sebagai seorang tukang kawin (karena beliau memiiki lebih dari satu istri) dan
yang paling kejam, beliau difitnah sebagai seorang pedofilia (karena menikah
dengan Aisyah yang saat itu masih berusia 7 tahun). Mereka sengaja melakukan
itu untuk merusak keimanan dan kecintaan umat Islam pada Rasulullah. Bisa juga,
mereka melakukan pancingan untuk merusak citra umat Muslim, agar seolah-olah
terlihat bahwa Islam adalah agama yang fanatik dan mudah tersulut amarah.
Tapi
sudahlah, tak perlu kita hiraukan ulah orang-orang yang tak bertanggung jawab
tersebut. Yang pasti, di antara manusia-manusia yang memilih tidak memeluk
Islam, banyak dari mereka yang mengakui keistimewaan seorang Muhammad, Banyak
buku-buku yang ditulis oleh penulis Non Muslim yang menyatakan pujian dan
apresiasi terhadap kehidupan dan kepribadian Nabi Muhammad.
Inilah
sebagian kecil dari penulis dan buku-buku mereka yang mencantumkan kekaguman
terhadap Nabi Muhammad.
a.
Michael Hart
Adalah
Michael Hart, seorang Yahudi yang menyusun buku “100 Tokoh Paling Berpengaruh
dalam Sejarah”, memilih menempatkan Muhammad Bin Abdullah di urutan pertama.
Dia mengatakan;
“Jatuhnya
pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh
yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin
jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya,
dia lah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih
sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup
duniawi".
Di
mata Michael Hart, Nabi Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Beliau
adalah kekuatan pendorong gerak penaklulan yang dilakukan bangsa Arab sehingga
pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang masa.
b.
Ramakrishna Rao
Ramakrishna
Rao, seorang profesor di bidang Filosofi berkebangsaan India dan beragama Hindu
menulis dalam bukunya; "Muhammad the Prophet of Islam" menyebut Nabi
sebagai "the perfect model for human life".
Profesor
Ramakrishna Rao menerangkan maksudnya dengan mengatakan; "Kepribadian
Muhammad adalah hal paling sulit untuk digambarkan. Hanya sekilas saja dari
kepribadiannya yang bisa kutangkap. Betapa hidupnya menjadi sebuah rangkaian
drama yang sangat indah. Ada Muhammad sebagai Rasul. Ada Muhammad sebagai
pejuang, Muhammad sebagai Businessman, Muhammad sebagai negarawan, Muhammad
sebagai orator, Muhammad sebagai pembaharu, Muhammad sebagai pelindung anak yatim, Muhammad sebagai pelindung para
budak, Muhammad sebagai pembebas kaum perempuan, Muhammad sebagai hakim,
Muhammad sebagai manusia suci. Dalam semua peran yang menakjubkan itu, dalam
semua aspek kehidupan manusia, dia sama dengan seorang pahlawan".
c.
Edward Gibbon
Edward
Gibbon, seorang sejarawan Inggris abad 18 yang menulis buku “History of The
Decline and Fall of the Roman Empire”, yang di dalamnya tertulis “Memori
Muhammad sangat besar dan kuat, sikapnya sederhana dan ramah, imajinasinya
agung, keputusannya jelas, cepat dan tegas. Dia memiliki keberanian berpikir
maupun bertindak”
d.
Annie Bessant
Annie
Bessant (1847-1933), seorang tokoh teosofi berkebangsaan Inggris, menuliskan
pujian pada Nabi Muhammad dalam bukunya yang berjudul “The Life and Teaching of
Muhammad”; “Mustahil bagi orang yang mempelajari kehidupan dan sifat Muhammad,
yang tahu bagaimana ia mengajar dan bagaimana ia hidup, tidak akan merasa
hormat kepada Nabi yang agung itu. Tiap kali saya membaca ulang riwayat
kehidupannya saya merasa memperoleh semangat baru untuk mengaguminya...”
e.
Washington Irving
Washington
Irving (1783-1859), seorang penulis dan sejarawan Amerika, berkomentar tentang
Rasulullah dalam buku biografi Nabi berjudul “Life of Mahomet”; “Dia makan
secara sederhana dan bebas dari minuman keras, serta sangat gemar berpuasa. Dia
tidak menuruti nafsu bermewah-mewah dalam berpakaian, tidak pula ia menuruti
pikiran yang sempit, kesederhanaannya dalam berpakaian dilatarbelakangi oleh
sikapnya yang tidak memedulikan perbedaan dalam hal-hal yang sepele. Dalam urusan
pribadinya dia bersikap adil. Dia memperlakukan kawan dan orang asing, orang
kaya dan orang miskin, orang kuat dan orang lemah, dengan cara yang adil. Dia
dicintai oleh rakyat jelata karena dia menerima mereka dengan kebaikan hati dan
mendengarkan keluhan-keluhan mereka. Keberhasilan militernya bukanlah
kemenangan yang sia-sia dan sekali pun tidak membuatnya merasa bangga, karena
tujuan semuanya itu bukan untuk kepentingan pribadinya. Ketika dia memiliki
kekuasaan yang amat besar, ia tetap sederhana dalam sikap dan penampilannya,
sama seperti ketika dia dalam keadaan sengsara. Sangat berbeda dengan seorang
raja, dia tidak suka jika, ketika memasuki ruangan, orang menunjukkan
penghormatan berlebihan kepadanya”.
---
Nah, jika orang-orang Non Muslim saja menyanjung dan
memuji seorang Nabi Muhammad, bukankah kita yang mengaku sebagai pengikutnya
seharusnya berbuat lebih dari sekedar memuji dan menyanjung? Sudah selayaknya
kita mencintai Nabi Muhammad dan menempatkannya di posisi paling eksklusif
dalam benak kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.