Walau pada akhirnya dinyatakan tidak menang, saya tetap senang karena bisa menyelesaikan proyek pribadi tentang manusia paling istimewa sepanjang sejarah; Rasulullah Muhammad SAW.
Nah, karena sudah terlanjur ditulis, sayang rasanya jika hanya mengendap di laptop. So, saya akan mempostingnya di blog ini secara bertahap. Siapa tahu, akan ada satu atau dua atau berapa pun pembaca yang bisa memetik manfaat. Aminn....
Keseluruhan tulisan ini nantinya akan berada dalam satu label/kategori (The Real Idol). Tak jadi masalah jika membacanya secara acak atau berurutan. Silahkan lihat Daftar Isi untuk melihat keseluruhan bagian "The Real Idol" untuk memilih bagian-bagian yang lebih menarik untuk dibaca.
Selamat membaca dan selamat jatuh cinta pada manusia teristimewa, kekasih Allah, Muhammad bin Abdullah :)
---
Alhamdulillah, Nabi Akhir Zaman Telah Lahir
Berapa
banyak orang yang sadar bahwa kelahiran Rasulullah adalah hal yang seharusnya
disyukuri? Tanpa beliau, tak kan ada yang menyampaikan risalah tauhid sehingga
manusia akan terus terjebak dalam kegelapan dan kejahiliyahan. Tanpa Nabi
Muhammad, tak kan ada yang menunjukkan jalan menuju ridha Allah.
Jika
seandainya Michael Jackson atau vokalis grup band yang paling terkenal tidak
pernah lahir di dunia, tak kan ada pengaruh apapun terhadap kehidupan umat
manusia. Sementara kelahiran Nabi Muhammad telah membawa dampak besar terhadap
sejarah peradaban. Memang awalnya pengaruh Rasululah “hanya” terasa di Jazirah
Arab. Namun setelah beliau wafat, ajarannya masih terus dihidupkan oleh para
sahabat dan kekuatan Islam kian merambah ke berbagai belahan dunia.
Banyak
buku Shirah Nabawiyah yang menggambarkan betapa alam semesta turut bersuka cita
saat kelahiran seorang bayi dari rahim Siti Aminah. Namun saat itu, bahkan
Ibundanya maupun Abdul Munthalib tak pernah menyangka bahwa kelahiran Muhammad
kelak akan menjadi awal dari sebuah sejarah paling menakjubkan sepanjang masa.
Halimatus Sa’diyah termasuk yang memandang sebelah mata bayi lelaki yang sudah
tak berayah tersebut. Wanita yang kemudian menjadi Ibu susu Nabi pada awalnya
termasuk orang yang tak menyadari bahwa bayi Muhammad adalah bayi yang
istimewa.
Ketika
itu, budaya bangsa Arab di masa kelahiran Nabi adalah kerap menyusukan bayi
yang baru dilahirkan pada wanita-wanita dusun. Bagi para Ibu-Ibu Arab,
menyusukan bayi pada wanita dusun memiliki beberapa keuntungan; di antaranya
udara dusun yang lebih bersih sehingga lebih baik untuk pertumbuhan anak kecil.
Di samping itu pengaruh dusun lebih baik untuk membangun akhlak dan kefasihan
bahasa si bayi dibanding dengan di kota.
Sementara
itu, bagi wanita-wanita dusun yang miskin, memperoleh bayi susuan akan membuat
mereka mendapat imbalan untuk menyambung hidup, apalagi jika bayi yang disusui
itu adalah bayi orang kaya. Alasan seperti inilah yang mendasari kedatangan
Halimah Sa’diyah, seorang wanita dusun Banu Sa’ad datang ke kota Mekkah. Ia
juga mencari bayi orang kaya dengan harapan mendapatkan upah yang lebih besar.
Namun apa daya, yang ia dapatkan justru bayi Muhammad yang sudah tidak berbapak
dan tidak berasal dari keluarga berada.
Tadinya
bayi Muhammad sudah ditawar-tawarkan untuk disusukan pada wanita dusun Banu
Sa’ad yang lain, tapi selalu ditolak karena keluarga Abdul Muntholib yang bukan
termasuk orang kaya. Halimah pun termasuk yang menolaknya. Namun karena dia
tidak juga mendapatkan bayi untuk disusui, akhirnya dia mau menerima bayi Nabi
untuk disusuinya bersama anak-anaknya yang lain.
Tadinya
Halimah datang ke kota Mekkah bersama rombongan kafilah dengan mengendarai
keledai betina berwarna putih rembulan. Dia membawa seorang bayi dan juga
seekor unta betina. Sebelumnya, payudara Halimah sama sekali tidak meneteskan
air susu, demikian juga unta betina tersebut. Walhasil, si bayi membuat kedua
orang tuanya terjaga sepanjang malam karena rewel.
Begitu
Halimah memutuskan menerima bayi yatim yang sudah ditolak sana-sini dan
membawanya pulang ke dusun mereka, saat itu juga payudara Halimah mengeluarkan
air susu hingga Nabi dan saudara sesusunya bisa minum hingga kenyang. Tak lama
kemudian, suami Halimah memeriksa unta yang mereka bawa dan ia mendapati
kantung-kantung susunya penuh. Halimah dan suaminya pun bisa menikmati susu
unta hingga hilang dahaga mereka.
Suami
Halimah pun berkata; “Sungguh, wahai Halimah! Kurasa kau telah membawa manusia
yang penuh berkah, sehingga anak-anak kita tidur nyenyak dan kita tidak dahaga”
Dusun
Banu Sa’ad adalah salah satu bagian bumi Allah yang paling gersang. Mata
pencaharian penduduknya adalah menggembalakan kambing untuk diperah susunya,
termasuk keluarga Halimah. Semenjak kehadiran Nabi, terjadi keanehan pada
ternak-ternak peliharaan Halimah. Sepulang dari penggembalaan,
kambing-kambingnya kembali dalam keadaan gemuk dan berisi. Sementara
kambing-kambing penggembala lain pulang dalam keadaan kurus dan kering dari air
susu, tidak demikian dengan kambing milik Halimah. Itu adalah salah satu contoh rejeki yang
didapatkan keluarga Halimah selama menyusui Nabi. Karena rejekinya itu pulalah,
keluarga Halimah yang tadinya miskin semakin lama semakin kaya. Mereka sangat
bersyukur kepada Allah yang melimpahkan rahmatNya pada bayi Mekkah yang yatim
tersebut dan juga kepada keluarga mereka.
Sementara
itu, selama tinggal di dusun Banu Sa’ad, Nabi kecil juga menggembalakan kambing
bersama saudara-saudara sesusuannya. Karena itu lah sejak kecil, beliau
terbiasa hidup sederhana di dusun, beliau juga terbiasa untuk bertanggung jawab
dan berbelas kasih pada makhluk yang lemah.
Saat
tinggal dengan keluarga Halimah itu lah, Nabi pernah didatangi dua orang
malaikat yang kemudian membelah dadanya dan membuang bagian hati yang menguasai
tabiat buruk. Sejak saat itu, Nabi telah dipersiapkan untuk menerima tugas
menyampaikan risalah Allah kelak di kemudian hari.
Ya,
kelak bocah lelaki yang sempat ditolak para wanita pencari bayi untuk disusui
itu akan mendapatkan tugas maha berat dari Penciptanya; menyampaikan wahyu pada
masyarakat jahiliyah yang sejak jaman nenek moyangnya selalu menyembah berhala.
Tugas itu tidak mudah dan untuk itu Nabi Muhammad akan menghadapi berbagai
cobaan yang sama berat dengan tugas yang diembannya.
Namun
atas seijin Allah ditambah dengan keluhuran budinya, membuat Nabi Muhammad
berhasil menyebarkan pengaruh Islam ke seluruh Jazirah Arab dan bahkan kini
hingga ke seluruh dunia. Ketabahannya
menjalani peran sebagai seorang pembawa risalah Allah yang mengalami berbagai
macam cobaan adalah salah satu contoh keluruhan budinya.
Coba
bayangkan deh, Nabi Muhammad kan bisa saja memilih untuk tidak menyampaikan
wahyu Allah atau cukup menyampaikannya pada keluarga atau orang-orang terdekat
saja. Tapi kenyataannya tidak, beliau dengan tabah mematuhi perintah Allah
untuk berdakwah sekalipun itu akhirnya membuatnya kerap dihujat, dicaci maki,
disakiti bahkan terusir dari tanah kelahirannya, Mekkah. Ketabahan beliau itu
tidak sia-sia. Hasil perjuangan beliau terlihat dari menyebarnya agama Islam di
seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Kawans,
sungguh kita musti bersyukur. Tidak hanya karena Allah mentakdirkan beliau
lahir ke dunia, tapi juga karena beliau memilih untuk tabah menghadapi onak
duri yang menghadang selama masa kenabian. Beliau tak pernah sedikit pun
menyerah hingga akhir hayatnya demi keselamatan umat manusia. Demi kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan kritik, saran dan komentar untuk perbaikan konten blog ini.